spot_imgspot_img

Fitrah dan Usia Anak: Bagaimana Orang Tua dan Pendamping Bisa Mengasuh Sesuai Tahapan yang Allah Instal

Setiap anak lahir dalam keadaan fitrah, sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ:

“Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.”
(HR. Bukhari dan Muslim).

Kalimat ini bukan sekadar pengingat, tetapi juga menjadi panduan besar bagi orang tua dan pendidik. Anak tidak pernah lahir sebagai kertas kosong, melainkan sudah membawa potensi, kecenderungan, serta fitrah yang Allah anugerahkan. Tugas kita adalah menjaga, menumbuhkan, dan mengarahkannya agar sesuai dengan jalan yang lurus.

Ustadz Harry Santosa, salah satu tokoh pendidikan berbasis fitrah di Indonesia, menekankan bahwa fitrah bukan hanya tentang akidah, tetapi mencakup seluruh potensi anak yang Allah karuniakan: akal, rasa, raga, hingga spiritualitas. Semua ini berkembang sesuai fase usia, dan harus dididik sesuai tahapannya.

Konsep Fitrah Menurut Islam dan Ustadz Harry Santosa

Dalam Islam, fitrah berarti keadaan asli manusia: suci, siap menerima kebenaran, dan membawa potensi unik yang berbeda satu sama lain. Pendidikan berbasis fitrah (Fitrah Based Education) adalah pendekatan yang berpusat pada anak, bukan sekadar kurikulum atau target nilai.

Ustadz Harry Santosa menjelaskan ada 10 fitrah utama manusia:

  1. Fitrah Keimanan
  2. Fitrah Belajar dan Bernalar
  3. Fitrah Bakat
  4. Fitrah Seksualitas
  5. Fitrah Estetika dan Seni
  6. Fitrah Jasmani dan Fisik
  7. Fitrah Sosial
  8. Fitrah Individualitas (jati diri)
  9. Fitrah Peran dan Kepemimpinan
  10. Fitrah Moral dan Ada

Kesepuluh fitrah ini sudah ada sejak lahir, tetapi masing-masing memiliki masa tumbuh kembang sesuai usia. Jika dilatih tepat pada waktunya, fitrah akan tumbuh kuat; jika terabaikan, bisa layu atau salah arah.

Tahapan Usia dan Fitrah Anak

  1. Usia 0–2 tahun: Fitrah Kasih Sayang dan Rasa Aman
    Anak butuh kedekatan fisik dengan ibu (ASI, sentuhan, pelukan). Perasaan aman membentuk dasar bagi fitrah iman. Orang tua harus hadir penuh, bukan sekadar memenuhi kebutuhan biologis.
  2. Usia 2–7 tahun: Fitrah Bermain dan Meniru
    Dunia anak adalah bermain. Melalui bermain, ia belajar akhlak, bahasa, logika, dan sosial. Mereka suka meniru, sehingga orang tua dan guru harus jadi teladan. Fitrah estetika (seni, kreativitas) mulai muncul di usia ini.
  3. Usia 7–10 tahun: Fitrah Belajar dan Tanggung Jawab
    Rasulullah ﷺ mengajarkan, usia 7 tahun anak mulai diperintah salat. Artinya, fitrah disiplin, tanggung jawab, dan ketaatan mulai tumbuh. Anak mulai suka tantangan intelektual: berhitung, membaca, logika.
  4. Usia 10–14 tahun: Fitrah Identitas dan Kepemimpinan Awal
    Anak mulai mencari jati diri: “Siapa saya?”. Fitrah sosial lebih luas, teman sebaya jadi penting. Butuh diarahkan dengan diskusi, bukan sekadar aturan.
  5. Usia 14–21 tahun: Fitrah Kemandirian dan Peran Hidup
    Masa remaja menuju dewasa, fitrah bakat dan minat semakin jelas. Mereka harus belajar mengambil keputusan, memimpin, dan bertanggung jawab atas hidupnya. Peran orang tua bergeser: dari pengontrol menjadi sahabat dan mentor.

Peran Orang Tua & Pendamping dalam Fitrah

  1. Mengenali Potensi Anak – Setiap anak berbeda. Jangan samakan semua dengan standar nilai sekolah.
  2. Mengasuh Sesuai Usia – Jangan paksakan anak usia 2 tahun duduk diam belajar huruf, tapi berilah ruang bermain.
  3. Menjadi Teladan – Anak meniru lebih cepat daripada mendengar nasihat.
  4. Menciptakan Lingkungan Sehat – Anak belajar bukan hanya dari orang tua, tapi dari lingkungan sekitar.
  5. Menjadi Sahabat dalam Perjalanan – Seiring bertambah usia, orang tua perlu lebih banyak berdialog, bukan hanya memberi perintah.

Penutup

Mendidik anak sesuai fitrah adalah bagian dari amanah besar orang tua. Kita tidak sedang membentuk anak menjadi siapa, tapi menuntun fitrahnya agar tumbuh sesuai jalan Allah.
Mari kita refleksi: sudahkah kita mendidik anak sesuai tahapan usianya? Ataukah kita justru tergesa-gesa menuntut mereka melewati fase yang belum waktunya?
Karena pada akhirnya, anak bukanlah “proyek” yang harus selesai sesuai target kita, melainkan amanah Allah yang harus tumbuh sesuai fitrahnya.

📖 Ingin memahami lebih dalam tentang konsep fitrah anak? Yuk, dapatkan Buku Konsep Fitrah Anak di sini.

Get in Touch

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_imgspot_img

Related Articles

spot_img

Get in Touch

0FansLike
0FollowersFollow
105FollowersFollow

Latest Posts