Keluarga bukan kebetulan. Ia adalah bagian dari skenario Allah untuk mendewasakan kita, menguji kesabaran kita, dan pada akhirnya mendekatkan kita kepada-Nya.
Allah berfirman:
“…Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta…”
(QS. An-Nisa: 1)
Ikatan dalam keluarga bukan hanya karena cinta, tapi karena Allah SWT. Dialah yang menyatukan suami-istri, anak, dan orang tua dalam satu rumah, dengan tujuan agar kita belajar menunaikan amanah dan meraih takwa.
Suami dan Istri: Saling Membutuhkan
Suami-istri bukan diciptakan untuk saling menuntut, tetapi untuk saling melengkapi dan menjalankan kewajiban.
Karena hak kita, sesungguhnya Allah-lah yang akan menunaikannya.
- Istri menunaikan kewajiban dengan penuh kelembutan.
- Suami menunaikan peran dengan penuh tanggung jawab.
Ketika keduanya menjalankan perannya karena Allah, rumah tangga akan dipenuhi keberkahan.
Peran Seorang Istri
Sebagai seorang istri, mari mulai dari diri kita.
-
Hadirkan aura positif dalam rumah.
-
Berkatalah dengan lembut kepada suami.
-
Niatkan semua kewajiban sebagai ibadah karena Allah.
Kelembutan seorang istri bisa menjadi kekuatan besar dalam menjaga keharmonisan keluarga, karena dari rumah yang damai lahir generasi yang penuh kasih sayang.
Peran Seorang Istri
Sebagai seorang istri, mari mulai dari diri kita.
- Hadirkan aura positif dalam rumah.
- Berkatalah dengan lembut kepada suami.
- Niatkan semua kewajiban sebagai ibadah karena Allah.
Kelembutan seorang istri bisa menjadi kekuatan besar dalam menjaga keharmonisan keluarga, karena dari rumah yang damai lahir generasi yang penuh kasih sayang.
Penutup
Keluarga adalah skenario Allah.
Setiap peran, setiap kewajiban, bahkan setiap perbedaan adalah bagian dari jalan kita menuju kedewasaan dan ketakwaan. Mari rawat rumah tangga dengan niat karena Allah, agar keluarga kita menjadi sakinah, mawaddah, wa rahmah.
